*ISTIQOMAH*
*Jum'at , 4-AGUSTUS-2017 /١١-ذوالقعدة-١٤٣٨ ٥*
_السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ_
_إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ،
وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ
فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.،
أَمَّا بَعْدُ؛_
Puji dan syukur marilah kita panjatkan
kehadirat ilahi Rabbi, atas karunia-Nya kita bisa sama-sama berkumpul
dalam rangka thalabulilmi, mencari ilmu. Serta kita bisa bersilaturahim,
bertatap muka di majlis yang mulia ini dalam kadaan aman fi amanillah,
sehat wal afiat. Mudah-mudahan setiap derap langkah bisa membuahkan
pahala bagi kita semua, bisa menjadi penghapus dosa dan pengangkat
derajat di hadapan llah Swt.Taklupa semoga shalawat serta salam
senantiasa tercurah kepada jungjunan kita Nabi Muhammad Saw., kepada
keluarganya, sahabatnya, para tabi’in, tabiut tabiahum, kepada kita
semua, serta kepada seluruh umatnya hingga akhir zaman yang menjadikan
sebagai uswatun hasanah, suri tauladan yang baik.
Apa sih yang kita ketahui tentang Istiqomah ?
Menurut
Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hambali, yang dimaksud dengan istiqomah ialah
menempuh jalan (ajaran agama) yang lurus dengan tidak berpaling baik ke
kiri maupun ke kanan. Dalam hal ini, istiqomah mencakup pelaksanaan
segala bentuk ketaatan (kepada Rabbul ‘Alamin, ALLAH) baik lahir maupun
batin serta meninggalkan segala larangan-Nya._
_ALLAH SWT berfirman:_
_إِنَّ
الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ_
_عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلا تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا
_بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ_
_"Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah ALLAH” kemudian mereka
istiqomah pada pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka
(dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu
merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang
telah dijanjikan ALLAH kepadamu”.” (QS. Fushilat: 30)_
_Seperti
yang kita rasakan Istiqomah sangat lah mudah untuk kita ucapkan, akan
tetapi sangatlah sulit untuk dilakukan. Apabila kita membahas mengenai
istiqomah, maka sebenarnya istiqomah tidak terlepas dari yang namanya
hidayah yang ALLAH berikan kepada kita, dan sangat tidaklah mungkin
seseorang bisa istiqomah, tanpa ALLAH limpahkan kepada nya hidayah
(petunjuk) untuk menjalankan hal tersebut. Ikhtiar menjadi pribadi yang
istiqomah itu akan memerlukan kesabaran yang ekstra. Maka tidak heran,
ALLAH Subhanahu wa Ta'ala akan mengganti usaha dan kesabaran kita
tersebut dengan pertolongan-Nya seperti yang sudah disebutkan dalam
surat Fushilat ayat 30 di atas. Apa saja sih usaha dan tips agar kita
bisa menjadi istiqomah dalam kebaikan?_
*Berikut 8 Tips Supaya Tetap Istiqomah:*
_1. Memahami dan Mengamalkan Intisari Dua Kalimat Syahadat._
_Apabila
kita ingin terus berada dalam agama ini, yang harus kita perhatikan
pertama kali adalah rukun Islam kita yang pertama, kedua kalimat
syahadat. Ketika kita sudah bersaksi bahwa tiada yang berhak disembah
selain ALLAH dan Nabi Muhammad adalah utusan ALLAH, itu artinya kita
juga mengikrarkan untuk tidak akan menambah sesembahan lain atau sekutu
bagi ALLAH serta taat kepada perintah dan ajaran yang dibawa oleh
utusan-Nya, Muhammad SAW._
_2. Memperbanyak Interaksi dengan Al-Quran._
_ALLAH
Subhanahu wa Ta'ala menyebutkan, bahwasannya salah satu alasan kitab
suci umat Islam ini diturunkan ialah untuk meneguhkan keimanan
orang-orang yang sudah beriman serta menjadi petunjuk bagi mereka._
_ALLAH berfirman:_
_قُلْ نَزَّلَهُ رُوحُ الْقُدُسِ مِنْ رَبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ_ _الَّذِينَ آمَنُوا وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ_
_“Katakanlah:
“Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Qur’an itu dari Rabbmu dengan
benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan
menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri
(kepada Allah)”.” (QS. An Nahl: 102)_
_Imam Ibnu Katsir
mengatakan mengenai ayat tersebut, “Katakanlah wahai Muhammad, Al Qur’an
itu adalah petunjuk bagi hati orang beriman dan obat penawar bagi hati
dari berbagai keraguan.”_
_3. Mulai dari Amal-amal Sederhana._
_Untuk
menjadi pribadi yang istiqomah dalam beramal shalih, kita perlu
membiasakan dari amal-amal yang sederhana seperti bersedekah (walaupun
sedikit), membantu kawan, sholat dhuha,melakukan puasa sunnah dan
melakukan ibadah yg lain-lain,_
_Nabi Muhammad SAW bersabda
bahwasannya amal yang paling dicintai Allah itu adalah amal-amal yang
terus istiqomah walaupun sedikit._
_Dari yang sedikit ini, sedikit demi sedikit ditingkatkan hingga menjadi amalan yang besar lagi istiqomah._
_4. Paksa Diri Memberikan Manfaat bagi Sesama._
_Beramal
shalih tidak hanya amal-amal yang berkaitan dengan diri sendiri, tapi
harus juga bermanfaat bagi orang di sekitar kita. Sikap terlalu
mementingkan diri sendiri, walaupun dalam kebaikan, serta tidak peduli
dengan orang di sekitar kita justru tidak baik, karena itu artinya kita
membiarkan saudara seiman kita berada dalam kesulitan, baik dunia maupun
akhirat._
_Oleh karena itu, diantara yang penting untuk dilakukan
agar bisa terus istiqomah beramal shalih adalah selalu berusaha membuka
celah kebaikan dengan memberikan manfaat kepada saudara kita, walaupun
mungkin kecil di mata kita, bisa jadi besar di mata orang yang kita
bantu tersebut._
_5. Tingkatkan Keyakinan Adanya Balasan di Akhirat._
_ALLAH
Subhanahu wa Ta'ala selalu memiliki cara untuk memotivasi hamba-Nya
agar giat beribadah. Terkadang, motivasi itu dalam bentuk balasan di
dunia yang bisa kita rasakan langsung. Akan tetapi, bisa juga balasan
dari amal shalih kita ALLAH Subhanahu wa Ta'ala simpan sebagai balasan
di akhirat. Untuk tetap istiqomah dalam beramal, kita harus mempercayai
bahwa setiap amal baik kita pasti memiliki balasan tersendiri
sebagaimana yang Allah janjikan di berbagai ayat dan hadits-hadits
Nabi-Nya._
_Demikian pula apabila kita mulai futur dan ingin kembali
melakukan kemaksiatan, ingatlah keburukan yang akan menimpa kita di
akhirat nanti. Apabila itu terlalu menakutkan, maka cukup ingat bahwa
Allah akan memberikan balasan besar bagi orang-orang yang mau
meninggalkan kemaksiatan karena Allah._
_6. Memiliki Kawan dalam Kebaikan._
_Dalam
beristiqomah, kadang kita memerlukan kawan yang terus mengingatkan kita
mengenai amal-amal shalih atau bisa kita jadikan teladan dalam
beramal._
_Allah SWT berfirman:_
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
_“Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu
bersama orang-orang yang benar.” (QS. At Taubah: 119)._
_Demikian pula Nabi Muhammad SAW menyampaikan pentingnya sahabat dalam kebaikan;_
مَثَلُ
الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ
، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا
تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ
بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَو تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً
_“Seseorang
yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah
bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika
engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli
darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi,
jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar,
minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.”_
_7. Membaca Kisah Orang-orang Shalih._
_Diantara
yang bisa memotivasi kita untuk senantiasa beramal dengan istiqomah
adalah membaca kisah orang-orang yang shalih dan meneladani sikap mereka
dalam beramal agama. Ini juga yang menjadi alasan mengapa ALLAH
Subhanahu wa Ta'ala banyak memberikan kisah-kisah orang shalih dan para
nabi di dalam Al-Qur’an._
_Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:_
وَكُلًّا
نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ
وَجَاءَكَ فِي هَذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَذِكْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ
_“Dan
semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah
yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang
kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang
beriman.” (QS. Hud: 11)_
_8. Perbanyak Do’a Memohon Pertolongan dari ALLAH._
_Diantara
sifat khas orang beriman ialah selalu memohon dan berdo’a kepada Allah
agar diberi keteguhan pada kebenaran. Disebutkan di Al-Qur’an, Allah
Ta’ala memuji orang-orang yang beriman yang selalu berdo’a kepada-Nya
untuk meminta keteguhan iman ketika menghadapi ujian._
_Allah Ta’ala berfirman:_
وَكَأَيِّنْ
مِنْ نَبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُوا لِمَا
أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا ضَعُفُوا وَمَا اسْتَكَانُوا
وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ (146) وَمَا كَانَ قَوْلَهُمْ إِلَّا أَنْ
قَالُوا رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا
وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (147)
فَآَتَاهُمُ اللَّهُ ثَوَابَ الدُّنْيَا وَحُسْنَ ثَوَابِ الْآَخِرَةِ
وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (148
_"Dan berapa banyaknya nabi
yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut(nya)
yang bertaqwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa
mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada
musuh). Allah menyukai orang-orang sabar. Tidak ada do’a mereka selain
ucapan: ‘Ya Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan
kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan teguhkanlah pendirian
kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir‘. Karena itu Allah
memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di
akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan” (QS. Ali
‘Imran: 146-148)"_
_Semoga bermanfaat dan penjelasan diatas bisa kita ambil hikmah dan pembelajaranya untuk kita terapkan dalam kehidupan kita._
_Jazakumullah khairan katsiran..._
_Allahumma sholli ala Sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad..._
_Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh..
No comments:
Post a Comment