*Pertanyaan:*
Assalamu'alaikum
Ukhti bagaimana cara kita untuk menjaga fitrah kita sbg perempuan..??
*Jawaban:*
*TINGGAL DI RUMAH ADALAH FITRAH SEORANG MUSLIMAH*
Oleh: Salim bin Muhsin Alhaddar, Bondowoso
_(Alumni Ma`had Sunniyah Salafiyah 2013)_
Di
antara perintah Allah kepada wanita muslimah adalah perintah untuk
tinggal dan menetap di rumah-rumah mereka. Sebuah perintah yang banyak
mengandung hikmah dan maslahat. Tidak hanya bagi wanita itu sendiri,
namun juga mengandung kemaslahatan bagi keluarganya.
Wahai saudariku muslimah, para istri ataupun gadis remaja..
Mari kita sama-sama merenungkan firman Allah SWT berikut ini :
وَقَرْنَ
فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ
وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيراً
“Dan hendaklah kamu tetap tinggal di
rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku
seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu. Dan dirikanlah shalat,
tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah
bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlul bait, dan
membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (Al Ahzab: 33).
Imam
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa makna ayat di atas
artinya tetaplah di rumah-rumah kalian dan janganlah keluar tanpa ada
kebutuhan.
Yang perlu dipahami bahwa perintah dalam ayat di atas
tidak hanya terbatas pada istri-istri nabi saja, tetapi juga berlaku
untuk seluruh kaum wanita muslimah. Imam Ibnu Katsir mengatakan :
“Semua
ini merupakan adab dan tata krama yang Allah Ta’ala perintahkan kepada
para istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Adapun kaum wanita umat
ini seluruhnya sama juga dengan mereka dalam hukum masalah ini.”
Bahkan dalam hal ibadahpun seorang wanita dianjurkan untuk melaksanakannya di rumah mereka masing-masing.
Dari Ummu Salamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
خَيْرُ مَسَاجِدِ النِّسَاءِ قَعْرُ بُيُوتِهِنَّ
“Sebaik-baik masjid bagi para wanita adalah diam di rumah-rumah mereka.” (HR. Ahmad 6/297)
Masjid
merupakan tempat ibadah akan tetapi ibadahnya seorang wanita di
rumahnya adalah pengamalan dari perintah Allah SWT agar wanita diam di
rumah.
Saudariku muslimah, perhatikanlah..
Perintah untuk
tinggal di dalam rumah ini datang dari Dzat Yang Maha Memiliki Hikmah,
Dzat yang lebih tahu tentang perkara yang memberikan maslahat bagi
hamba-hamba-Nya. Ketika Dia menetapkan wanita harus berdiam dan tinggal
di rumahnya, Dia sama sekali tidak berbuat zalim kepada wanita, bahkan
ketetapan-Nya itu sebagai tanda akan kasih sayang-Nya kepada para
hamba-Nya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
والمرأة راعية على بيت بعلها وولده وهي مسئولة عنهم،
“….Adapun seorang wanita adalah pemimpin bagi anggota keluarga suaminya serta anak-anaknya dan ia akan ditanya tentang mereka.”
(HR. Bukhari 893 dan Muslim 1829).
Seorang
istri merupakan pemimpin yang menjaga di rumah suaminya dan akan
ditanya tentang penjagaanya. Maka wajib baginya untuk mengurusi rumah
dengan baik, seperti dalam memasak, menyiapkan minum seperti kopi dan
teh, serta mengatur tempat tidur.
Seorang Istri juga memiliki
tanggung jawab terhadap anak-anaknya dalam mengurus dan memperbaiki
urusan mereka, seperti dalam hal memakaikan pakaian, melepaskan pakaian
yang kotor, merapikan tempat tidur, dan lain-lain. Setiap wanita akan
ditanya tentang semua itu. Dia akan ditanya tentang urusan memasak, dan
ia akan ditanya tentang seluruh apa yang ada di dalam rumahnya.
Dengan
demikian, tugas seorang istri selaku pendamping suami dan ibu bagi
anak-anaknya adalah memegang amanah sebagai pengatur urusan dalam rumah
suaminya serta anak-anaknya.
Wahai saudariku wanita muslimah..
Janganlah
kalian tertipu dengan teriakan orang-orang yang menggembar-gemborkan
isu kesetaraan gender sehingga timbul rasa minder terhadap wanita-wanita
karir dan merasa rendah diri dengan menganggur di rumah. Padahal banyak
pekerjaan mulia yang bisa dilakukan di rumah.
Di
rumah ada suami yang harus dilayani dan ditaati. Ada juga anak-anak
yang harus ditarbiyah dengan baik. Ada harta suami yang harus diatur dan
dijaga sebaik-baiknya.
Ada pekerjaan-pekerjaan rumah tangga yang
butuh penanganan dan pengaturan. Semua ini pekerjaan yang mulia dan
berpahala di sisi Allah Ta’ala. Para wanita muslimah harus ingat bahwa
kelak pada hari kiamat mereka akan ditanya tentang amanah tersebut yang
dibebankan kepadanya.
Diantara semua pekerjaan dan tugas seorang
wanita, tugas yang paling penting adalah mendidik anak-anaknya. Minimnya
perhatian dan kelembutan seorang ibu yang tersita waktunya untuk
aktifitas di luar rumah, sangat berpengaruh besar pada perkembangan jiwa
dan pendidkan mereka. Terlebih jika keperluan anak dan suaminya justru
diserahkan kepada *pembantu*. Jika demikian, lalu bagaimanakah tanggung
jawab wanita untuk menjadikan rumah sebagai madrasah bagi anak-anak
mereka?
Ingat, Bagi seorang ibu, mendidik anak-anaknya bukanlah
sebuah tanggung jawab yang ringan. Ibu harus bersusah payah mendidiknya
supaya menjadi anak-anak yang shalih dan shalihah.
Jika kita lihat
saat ini betapa banyak generasi shalih dan shalihah muncul dari
tarbiyah yang dilakukan oleh para wanita. Melalui tarbiyah yang baik
mereka mencetak generasi umat Islam yang shalih dan shalilah. Hal itu
bisa terwujud jika mereka langsung terjun untuk mendidik anak-anak
mereka.
Namun kita saksikan pula, betapa banyak anak-anak yang
berakhlak bejat yang tidak pernah mendapat pendidikan di rumahnya. Hal
itu disebabkan orang tua tidak mendidik mereka secara langsung.
Peran
orang-tua yang dominan dalam mendidik anak berada di pundak para
wanita, karena laki laki mempunyai tugas lain yaitu untuk mencari
nafkah. Dengan demikian, pendidikan di rumah merupakan salah satu
tanggung jawab yang besar bagi seorang muslimah.
*Dengan tetap tinggal di rumahnya, wanita juga bisa mendapatkan pahala yang banyak.*
Diriwayatkan dari Anas bin Malik, dia mengatakan :
جئن
النساء إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فقلن: يا رسول الله، ذهب الرجال
بالفضل والجهاد في سبيل الله تعالى، فما لنا عمل ندرك به عمل المجاهدين في
سبيل الله؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “من قعد -أو كلمة نحوها
-منكن في بيتها فإنها تدرك عمل المجاهدين في سبيل الله”.
“Seorang
wanita datang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian
berkata : “Wahai Rasulullah, laki-laki memiliki keutamaan dan mereka
juga berjihad di jalan Allah. Apakah bagi kami kaum wanita bisa
mendapatkan amalan orang yang jihad di jalan Allah? Rasulullah bersabda :
“ Brangsiapa di antara kalian yang tinggal di rumahnya maka dia
mendapatkan pahala mujahid di jalan Allah.”
Wahai saudariku muslimah, renungkanlah!
Betapa
banyak pahala yang melimpah meskipun kalian tetap tinggal di rumah.
Betapa banyak pula tugas-tugas mulia yang bisa dilakukan di dalam rumah.
Melaksanakan ibadah di rumah, mengurus rumah tangga, mendidik anak
menjadi genarasi shalih-shalihah, dan kegiatan lain yang bernilai
pahala. Tinggalkanlah kebiasaan keluar rumah untuk sesuatu yang tidak
penting dan kurang bermanfaat.
Ketahuilah, Tidak ada profesi yang lebih mulia bagi wanita selain tinggal di rumahnya untuk menjadi ibu rumah tangga..
_Wallahua’lam_
No comments:
Post a Comment