- Ikhlaskan Niat untuk Mencari Ridha Allah Ta’ala
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا عَادَ الرَّجُلُ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ
مَشَى فِيْ خِرَافَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسَ فَإِذَا جَلَسَ
غَمَرَتْهُ الرَّحْمَةُ، فَإِنْ كَانَ غُدْوَةً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ
أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ كَانَ مَسَاءً صَلَّى عَلَيْهِ
سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ.
“Apabila seseorang menjenguk saudaranya muslim (yang sedang
sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga
sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya
rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh
ribu malaikat mendo’akannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba.
Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat
mendo’akannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad dengan sanad shahih).- Perhatikan Waktu Kunjungan
Selain jam bezuk rumah sakit, pemilihan waktu bezuk juga harus memperhatikan kondisi pasien. Sebagai contoh, ibu yang baru saja melahirkan biasanya membutuhkan istirahat total pada sekitar 24 jam setelah melahirkan. Demikian karena proses kelahiran dapat berlangsung berjam-jam dengan keadaan yang sangat melelahkan.
- Perhatikan Instruksi Petugas Rumah Sakit
- Saat Laki-laki Menjenguk Wanita dan Sebaliknya
Hadits di bawah ini menunjukkan bahwa Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah menjenguk Bilal radhiyallahu ‘anhu yang sedang sakit, padahal keduanya bukan mahram.
Bukhari juga meriwayatkan hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata, “Ketika Rasulullah shallaallahu’alaihi wa sallam sampai di Madinah, Abu Bakar dan Bilal menderita sakit. Lalu Aisyah menjenguk mereka berdua. Aku bertanya; “Wahai ayahku, bagaimana keadaanmu? Dan engkau Bilal, bagaimana keadaanmu?” Aisyah melanjutkan; Dan setiap kali Abu Bakar menderita sakit panas, maka dia akan berkata; “Setiap orang bertanggung jawab terhadap keluarganya dan kematian itu lebih dekat dari pada tali sandalnya.” Sedangkan jika Bilal menderita sakit demam, dia akan berkata; “Alangkah baiknya syairku, apakah aku harus bermalam di suatu lembah sementara di sampingku terdapat orang-orang yang membanggakan lagi mulia. Apakah suatu hari mereka akan menginginkan airnya yang melimpah. Apakah sudah tampak olehku gunung Syamah dan Thafil?” Aisyah berkata; Kemudian aku mendatangi Rasulullah shallaallahu’alaihi wa sallam dan mengabarkan keadaan mereka kepada beliau. Lalu beliau berdo’a: Ya Allah, jadikanlah kecintaan kami kepada Madinah seperti kecintaan kami kepada Mekkah atau lebih. Ya Allah, perbaikilah ia, Berkahilah kami pada takaran mudnya dan sha’nya dan pindahkanlah wabah penyakitnya ke Juhfah.” (HR. Bukhari no. 5222).
- Memilih ‘Buah Tangan’ untuk Saudara yang Sakit
- Hiburlah Saudara yang Sakit
لا بَأْسَ طَهُورٌ إنْ شَاءَ اللهُ
“Tidak apa-apa. (Sakit ini) sebagai penghapus dosa, insyaAllah.” (HR. Bukhari dalam Fathul Baari no 10/118)- Berucap yang Baik dan Doakan Saudara yang Sakit
Dalam Shahih Muslim dari Ummu Salamah Radhiyallahu ‘anha beliau berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا حَضَرْتُمُ الْمَرِيْضَ أَوِ الْمَيِّتَ فَقُوْلُوْا خَيْراً فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ يُؤَمِّنُوْنَ عَلَى مَا تَقُوْلُوْنَ،
“Apabila kalian mendatangi orang sakit atau orang yang meninggal
dunia, hendaklah kalian mengucapkan kata-kata yang baik (mendoakannya),
karena sungguh malaikat akan mengamini doa yang kalian ucapkan.” (H.R Muslim)- Jaga Privasi Saudara yang Sakit
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tahukah kamu apa itu ghibah?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Beliau bersabda, “Engkau menceritakan sesuatu tentang saudaramu, apa yang tidak dia sukai.” Ada yang bertanya, “Bagaimana jika yang kuceritakan memang ada pada saudaraku tersebut?” Beliau menjawab, “Jika yang kau ceritakan tadi memang ada pada saudaramu, itulah ghibah. Namun jika ceritamu tidak sesuai dengan keadaan dirinya, berarti kau membuat kedustaan baginya.” (HR. Muslim no. 4796).
sumber : kesehatan muslim by:dr. Afif Azharul Firdaus
No comments:
Post a Comment