إن الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِل لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لا إِلَهَ إِلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَن مُـحَمداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
Segala puji hanya bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya, kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kami dan kejelekan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menye-satkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.
baca juga : penyebab sulitnya jodoh
Aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah Ta’ala. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga, dan sahabatnya. Trit ini dibuat Insya Allah untuk membahas seputar riba. Ijinnya disini. Yang mau diskusi monggo sesuai dengan tatib, dengan adab yg baik dengan sopan santun. Artikel diambil dari berbagai sumber seperti pengusaha muslim, konsultasi syariah, muslim Perekonomian yang tumbuh dan berkembang adalah harapan setiap insan karena dengannya kesejahteraan dapat terwujud. Bila kesejahteraan telah terwujud, maka kebahagiaan hidup dunia dengan mudah menjadi milik Anda. Beraneka ragam cara dan kiat ditempuh umat manusia guna mewujudkan cita-cita indah ini. Di antara mereka ada yang memulai dari jaur industri, ada yang dari jalur pertanian, peternakan, dan lainnya. Di antara mereka ada yang menempuh jalur yang lurus nan bersih, namun banyak pula yang menghalalkan segala macam cara tanpa peduli dengan berbagai nilai-nilai agama ataupun budaya yang berlaku di masyarakat. Di antara cara keji yang sering ditempuh sebagian orang demi melipatgandakan kekayaannya ialah dengan menjadi lintah darat. Mereka menduga bahwa dengan cara tersebut harta dapat berlipat ganda dan akhirnya kesuksesan dunia menjadi nyata. Mereka lupa bahwa sejarah telah membuktikan bahwa cara-cara haram tersebut hanyalah menjadi awal dari nestapa.
“Sesungguhnya (harta) riba, walaupun banyak jumlahnya, pada akhirnya akan menjadi sedikit.” Telah jauh-jauh hari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan bahaya yang akan mengancam dunia dengan membudayanya riba, baik dengan kedok bunga, uang lelah, bagi hasil, atau istilah yang lain. Yang jadi tolak ukur dalam masalah ini adalah hakikatnya, bukan istilah yang dipakai. عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النبِى صَلى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلمَ قَالَ: اجْتَنِبُوا السبْعَ الْمُوبِقَاتِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ ، وَمَا هُن قَالَ: الشرْكُ بِاللهِ ، وَالسحْرُ ، وَقَتْلُ النفْسِ التِى حَرمَ اللهُ إِلا بِالْحَق ، وَأَكْلُ الربَا ، وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ ، وَالتوَلى يَوْمَ الزحْفِ ، وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلاَتِ Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan.” Para shahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah tujuh perkara tersebut?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Syirik kepada Allah, sihir, membunuh tanpa alasan yang bisa dibenarkan, memakan harta riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan perang, dan menuduh wanita baik-baik berzina.” (Hr. Bukhari, no 6465; Muslim no. 272) Hadits ini menunjukkan bahwa pelaku akan mengalami kehancuran di dunia dan di akhirat.
baca juga : penyebab sulitnya jodoh
Aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah Ta’ala. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga, dan sahabatnya. Trit ini dibuat Insya Allah untuk membahas seputar riba. Ijinnya disini. Yang mau diskusi monggo sesuai dengan tatib, dengan adab yg baik dengan sopan santun. Artikel diambil dari berbagai sumber seperti pengusaha muslim, konsultasi syariah, muslim Perekonomian yang tumbuh dan berkembang adalah harapan setiap insan karena dengannya kesejahteraan dapat terwujud. Bila kesejahteraan telah terwujud, maka kebahagiaan hidup dunia dengan mudah menjadi milik Anda. Beraneka ragam cara dan kiat ditempuh umat manusia guna mewujudkan cita-cita indah ini. Di antara mereka ada yang memulai dari jaur industri, ada yang dari jalur pertanian, peternakan, dan lainnya. Di antara mereka ada yang menempuh jalur yang lurus nan bersih, namun banyak pula yang menghalalkan segala macam cara tanpa peduli dengan berbagai nilai-nilai agama ataupun budaya yang berlaku di masyarakat. Di antara cara keji yang sering ditempuh sebagian orang demi melipatgandakan kekayaannya ialah dengan menjadi lintah darat. Mereka menduga bahwa dengan cara tersebut harta dapat berlipat ganda dan akhirnya kesuksesan dunia menjadi nyata. Mereka lupa bahwa sejarah telah membuktikan bahwa cara-cara haram tersebut hanyalah menjadi awal dari nestapa.
“Sesungguhnya (harta) riba, walaupun banyak jumlahnya, pada akhirnya akan menjadi sedikit.” Telah jauh-jauh hari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan bahaya yang akan mengancam dunia dengan membudayanya riba, baik dengan kedok bunga, uang lelah, bagi hasil, atau istilah yang lain. Yang jadi tolak ukur dalam masalah ini adalah hakikatnya, bukan istilah yang dipakai. عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النبِى صَلى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلمَ قَالَ: اجْتَنِبُوا السبْعَ الْمُوبِقَاتِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ ، وَمَا هُن قَالَ: الشرْكُ بِاللهِ ، وَالسحْرُ ، وَقَتْلُ النفْسِ التِى حَرمَ اللهُ إِلا بِالْحَق ، وَأَكْلُ الربَا ، وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ ، وَالتوَلى يَوْمَ الزحْفِ ، وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلاَتِ Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan.” Para shahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah tujuh perkara tersebut?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Syirik kepada Allah, sihir, membunuh tanpa alasan yang bisa dibenarkan, memakan harta riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan perang, dan menuduh wanita baik-baik berzina.” (Hr. Bukhari, no 6465; Muslim no. 272) Hadits ini menunjukkan bahwa pelaku akan mengalami kehancuran di dunia dan di akhirat.
No comments:
Post a Comment