15 April 2010

Tuban, Desa di Indonesia Yang Masyarakatnya Makan Tanah Untuk Pengobatan

In Tuban, a village in the East Java province of Indonesia, earth is used to make “ampo” a creamy snack believed to have medicinal properties.

According to Rasima, the ampo cook of Tuban, there is no real recipe to making this bizarre snack. All she does is look for clean, gravel-free soil, in the village’s rice paddies, pound it into a solid block, using a stick, and scrape rolls out of it,with a bamboo dagger. The rolls of soils are then baked and smoked for an hour. Rasima then takes the earthy snacks to the village market, where she earns about $2, to supplement her family’s income.

Tuban is the only earth-eating village on the planet. There are people, around the world, who enjoy eating sand, or kaolin, but not baked soil. Villagers believe ampo is a natural pain-killer, and that it makes babies’ skin softer, if eaten by their pregnant mothers.

As for the taste of ampo, “it’s nothing special, it feels cold in my stomach” says one of the Tuban locals, who has been eating ampo, ever since she was a child.

translate
Di Tuban, sebuah desa di provinsi Jawa Timur Indonesia, tanah digunakan untuk membuat "ampo" snack krim yang dipercaya sebagai obat.

Menurut Rasima, pembuat ampo di Tuban, tidak ada resep khusus untuk membuat snack yang aneh ini. Semua yang dia lakukan adalah mencari tanah yang bersih, bebas kerikil, di sawah-sawah di desa itu, ditumbuk ke blok yang keras, dengan menggunakan tongkat, dan gulungan mengorek tanah itu, dengan pisau bambu. Gulungan tanah tersebut kemudian dipanggang selama satu jam. Rasima kemudian membawa makanan tersebut ke pasar di desa tersebut, di mana dia mendapatkan sekitar $ 2 (Rp 20.000,-), untuk menambah penghasilan keluarganya.

Tuban adalah satu-satunya desa yang memakan tanah di planet ini. Ada orang, di seluruh dunia, yang menikmati makan pasir, atau kaolin, tapi tidak tanah yang dipanggang. Penduduk desa percaya ampo adalah pembunuh rasa sakit yang alami, dan itu membuat kulit bayi lembut, jika dimakan oleh ibu yang sedang hamil.

rasa ampo tersebut, "tidak ada yang istimewa, rasanya dingin di perutku" kata salah satu penduduk setempat Tuban, yang telah makan ampo, sejak dia masih kecil.

FOTO KOCAK

FOTO KOCAK


Kesetiaan seekor anjing di argentina

Ada seorang pecinta anjing yang sangat terkenal dari Argentina, namanya Amadeo Bilo. Dia seorang pria yang tidak perlu diragukan lagi pengalamannya sebagai pemburu terbesar Babi Hutan liar yang besar (Big-Wildboar), dan Macan Puma (Boar & Puma Hunter) dan juga binatang buas lainnya yang dikenal sepanjang jaman. Dia masih hidup sekarang dan umurnya 85 tahun.

Tahun 1960-an, banyak rombongan pemburu dari Amerika berdatangan ke Argentina untuk melihat langsung perburuan babi hutan menggunakan anjing Dogo argentino yang menjadi ciri khas negara tersebut. Rombongan ini ditetapkan sebagai Group Jurnalistik Jack Parry's Field, majalah Stream dan juga perusahaan Firearms Corporation. Bilo memilih rombongan ini untuk ikut serta dalam "Hunting Trip" di hutan Rio Negro yang berjarak 1500 mil dari Buenos Aires.

Berburu adalah suatu kegiatan olahraga kuno yang digemari oleh para bangsawan dan rakyat dari negara Inggris, Jerman dan hampir semua negara di Eropa dan Amerika, tetapi yang paling digemari oleh para kalangan bangsawan adalah berburu dengan menggunakan anjing type pemburu. Ada banyak jenis anjing pemburu, seperti English Pointer, German Pointer, Bloodhound, Black& Tan Coonhound, dll. Tetapi seperti yang sudah saya jelaskan pada artikel-artikel terdahulu bahwa pada tahun 1920 dibuat suatu trah anjing pemburu yang kemampuannya tidak dapat ditandingi semua jenis anjing pemburu di dunia, oleh Dr.Antonio Norez Martinez diberi nama : El Dogo Argentino sesuai nama asal usul negaranya: Argentina. Sementara di Argentina sendiri, jenis ini berfungsi untuk memberantas hama Babi Hutan, dua ekor Dogo dapat melacak, dan menangkap satu ekor Babi Hutan liar dengan berat 220 pound (100kg).

Mereka mengganggap kegiatan berburu sebagai kegiatan membantu para petani & pemilik perkebunan dalam menghadapi hama liar babi hutan yang merusak hasil perkebunannya dan untuk menjaga tingkat populasi binatang buas di alam liar.

Ketka menjelang pagi hari, Amadeo Bilo mempersiapkan anjing- anjing Dogonya yang dibentuk dalam 1 Team yang terdiri dari 4 ekor anjing Dogo. Dan salah satu Dogonya bernama : Day de Travelin (disingkat :"Day"). Seperti biasa Bilo membuat strategi untuk anjingnya yaitu : 2 ekor Dogo berjalan didepan untuk mencari jejak babi hutan dan membuka jalan, sedangkan 2 lainnya berjalan dibelakang dengan tali penuntun sebagai pendukung kekuatan.

Bilo mengikuti anjingnya dibelakang dengan berkuda dan membawa pisau untuk berjaga-jaga. Sementara itu rombongan orang Amerika berjalan mengikuti dibelakang dengan berkuda dan membawa anjing jenis Scenthound. Rombongan Amerika yang berjalan dibelakang tidak dapat mengejarnya karena medan hutan yang ditempuh sangat sulit sehingga mereka tertinggal jauh dibelakang dan hanya mengandalkan anjing-anjingnya yang menuntun kepada jejak Bilo dan 2 ekor anjing Dogonya. Ada suatu kelebihan Dogo disini, yaitu meskipun Dogo berbulu pendek namun Dogo mempunyai bulu yang lebat / tebal, dan terdiri dari 2 lapis bulu, bulu dalam dan bulu luar. Bulu luar berfungsi untuk menahan/ mencegah duri tanaman masuk kedalam kulit, sedangkan bulu dalam untuk menahan hawa / cuaca dingin pada waktu berburu dihutan.

Tak lama kemudian, diatas sebuah bukit, Bilo melihat langsung kedua ekor Dogonya sedang bertarung untuk menangkap dan mengkontrol seekor Big-Wildboar (Babi hutan besar). Salah satu Dogo sudah berhasil menggigit telinga babi hutan tersebut, dan satunya lagi masih berusaha. Bilo berkata : Waah Babi hutan yang sangat besar !!!, Dan yang terbesar yang pernah ia jumpai selama berburu. Babi hutan tersebut mempunyai berat lebih dari 600 pon atau sekitar 300kg dengan panjang sekitar 2,5m!!!

Karena takut melihat Babi hutan yang sebesar beruang itu, maka kuda yang Bilo tunggangi melempar tubuh Bilo ke tanah, kudanya lari dan Bilo terlempar ke rumput dan pisaunya hilang terjatuh. Pada saat itu kedua Dogonya sudah berhasil mengunci babi hutan tersebut dibagian kepalanya. Waktu berjalan terus tetapi belum ada bantuan yang datang, Bilo berpikir bila dia tidak melakukan sesuatu, maka dia akan kehilangan anjingnya : "Day de travelin". Sehingga tanpa senjata, ia merangkak kearah babi hutan tersebut dan berusaha untuk mengikat pergelangan kaki belakang babi hutan itu. Namun kaki babi hutan tersebut sangat kuat dan besar sehingga Bilo tidak sanggup mengikatnya.

Kemudian dia menunggu, tetapi pertarungan antara babi hutan dengan 2 Dogonya belum berhenti, Bilo berharap bantuan dari teman-temannya segera datang, dia mendengar samar-samar suara kuda menuju kearahnya. Seketika itu ia melihat The Beast (babi hutan besar itu) mulai berusaha melepaskan diri dari gigitan Dogo, seekor Dogonya terluka parah karena serangan taring babi hutan itu dan tidak dapat lagi mengkontrol penuh babi hutan yang ditangkapnya, kemudian perlahan-lahan babi hutan itu memutar kesamping dan mendekati wajah Bilo. Anda bisa membayangkan bagaimana bertemu muka dengan muka dengan jarak 1 meter antara The Beast 600 pon jantan dengan Bilo diatas rumput. Babi hutan tersebut siap untuk membunuh Bilo dengan keempat taringnya sepanjang 15cm. Bilo merasakan saat itu nyawanya mendekati kematian. Dia merasakan teror yang begitu seram, dan tidak ada orang yang membantu.

Tiba-tiba ketika babi hutan itu berusaha menyerang Bilo, Amadeo Bilo melihat sebuah bayangan putih terbang melintasi diantara dia dengan babi hutan tersebut, kemudian dia melihat sebuah perlawanan dari anjingnya "Day de travelin", yang rela berkorban mempertaruhkan nyawa demi Tuannya dengan menyerang bagian kepala babi hutan itu. Satu ekor Dogonya sudah terluka parah tidak dapat membantu Day, sedangkan 2 ekor Dogo lainnya masih tertinggal di belakang bersama para pemburu lainnya. Sehingga Day, harus berjuang sendiri untuk menyelamatkan Tuannya.

Bilo melihat begitu banyak darah diatas rumput, namun dia selamat karena luput dari serangan binatang buas itu. Bilo menyaksikan bagaimana seekor Dogo berjuang membela Tuannya dengan penuh keberanian, kekuatan dan sifat pantang menyerah untuk membela Tuannya.

Kemudian rombongan berkuda teman-temannya berdatangan dan akhirnya mereka menembak mati babi hutan tersebut. Amadeo Bilo membersihkan wajah, dan melihat anjing Dogonya : Day de travelin merebahkan diri keatas rumput setelah berjuang menyelamatkan Tuannya, anjing itu menarik dirinya sendiri, berusaha berjalan mendekati Tuannya. Bilo melihat anjingnya terluka parah, sebuah pembuluh arterinya putus terkena taring babi hutan itu. Dia mengusap, mengelus anjingnya, Bilo berusaha menyelamatkan anjingnya, tetapi dia sadar bahwa tidak ada yang dapat dilakukan untuk menolong anjingnya, dan dia tahu bahwa anjingnya akan segera menemui ajal.

Beberapa orang dari rombongan itu mengambil camera untuk mengambil gambar dari kejadian itu agar dapat didokumentasikan. Tetapi Bilo meminta kepada teman-temannya agar dia dapat berdua saja dengan anjingnya tanpa orang lain, pada saat- saat terakhir dengan anjingnya. Day (anjingnya) menjilati tangan Bilo dan kepalanya diletakkan diatas pangkuan kaki Bilo, Day menciumi tangan Tuannya dan seakan ia berusaha mengatakan selamat tinggal pada Tuannya. Dan setelah itu Day, anjing Dogonya meninggal.

Amadeo berkata ia sangat mencintai anjingnya, dia dan anak-anaknya telah hidup lama dengan anjing-anjingnya, bermain, melatih dan bersenang-senang dengan anjingnya. Dia menjelaskan kepada rombongan pemburu bahwa selama ini Day, anjing Dogonya dengan berat 45kg mempunyai kemampuan menangkap dan mengontrol seekor babi hutan dengan berat 100kg, atau seekor Singa gunung dengan berat 50kg, tetapi dia tidak pernah menyangka bahwa ternyata ada Big-Wildboar (babi hutan) dengan berat lebih dari 600 pounds, hal ini tentu merupakan pertandingan yang tidak seimbang. Dan akhirnya dia berkata : "Damn the Boar" , Damned are all the Boars in the World ! (dia sangat benci babi hutan). Setelah kejadian itu ia sudah tidak lagi berkeinginan berburu babi hutan dengan anjingnya.

Yang dia lakukan adalah merawat anjingnya sungguh-sungguh dan bersama dengan teman-temannya Amadeo Bilo ikut berpartisipasi melestarikan jenis anjing pemburu dan penjaga ini ke seluruh daratan Amerika, dan memperkenalkan mengenai kelebihan, kebolehan dan kesetiaan anjing ini kepada para pecinta anjing sport di dunia.

Seperti ungkapan Bilo dan para pecinta Dogo bahwa anjing jenis ini sebenarnya sangat memiliki sifat bersahabat yang tinggi terhadap anak-anak kecil dan penyayang keluarga, dapat dipercaya, memiliki kestabilan temperamen yang baik, intelegensia yang tinggi, mudah dilatih dan perawatannya sangat mudah. Tetapi hanya sedikit orang yang mengetahui lebih jauh mengenai kelebihan jenis anjing ini dibanding jenis lainnya.

ABG Digilir Siswa SMP, Direkam Pakai HP

BANYUWANGI - Lima siswa SMP diciduk polisi karena menggilir ABG yang sebelumnya dicekoki pil koplo. Kamis (7/4/2010) kelimanya kini diproses polisi dengan dugaan pemerkosaan.

Para siswa mesum ini adalah RM, (15), siswa sebuah SMPN di Genteng; M (15), dan Bg (16), DFM, (13), dan CA, (13).

Peristiwa ini berawal dari ketujuh siswa sekolah tersebut membolos sekolah pada Sabtu (27/3/2010). Mereka berkumpul ke rumah Ca. Namun kedua siswa lainnnya mendatangi teman di kawasan SMP Genteng dan ternyata menjemput siswi wanita bernama Ad dan Sd.

Sd pun langsung ditawari minum yang ternyata dicampur 7 pil koplo. Sd mabuk berat dan dibopong oleh M kedalam kamar. Sd digauli saat mabuk berat dan ditonton oleh lima siswa lainnya termasuk Ad yang merekam adegan tersebut dengan handphopne.

Usai dilakukan persetubuhan tersebut, siswa lainnya Rm yang mabuk langsung memeluk Sd dan menggauli saat masih tidak sadar diri.

Usai digilir tak lama kemudian Sd sadar dan diantar pulang ke rumah saudaranya. Beberapa hari kemudianalat kelamin Sd sakit dan mengadukan ke orangtuanya.

Kisah Uang pengamanan Jakarta Utara

JAKARTA - Uang Milyaran dan spekulan tanah di Jakarta Utara memang terbilang lihai dan pantas di sebut Mafia. Beberapa lokasi tanah sengketa di Jakarta Utara memang sangat rawan dan banyak para pemainnya, mulai dari spekulan, oknum BPN, pejabat dan pengusaha.

Dari pantauan klikp21.com dilapangan ada beberapa tanah yang menjadi incaran spekulan tanah seperti Cilincing, Pademangan, Penjaringan . Dengan bermodalkan surat eingedom verbonding dari jaman Belanda para spekulan ini beraksi. Bahkan tak sedikit yang mengeluarkan uang untuk pengamanan tanah tersebut.

Komisi II DPR RI yang menemukan fakta tersebut juga menemukan kejanggal-kejanggalan untuk masalah agraria ini. Satu lahan di Jakarta saja, bisa terdapat lima sertifikat dengan nama kepemilikan yang berbeda.

"Ini yang membuat kami surprise ," ujar Ganjar Pranowo, wakil ketua komisi II DPR di gedung parlemen, Jakarta, Kamis (15/4/2010). Temuan Komisi II itu didapat saat dilakukannya kunjungan kerja di Badan Pertanahan Nasional (BPN) pada reses masa persidangan II. Tidak disangka, jika masalah itu merembet menjadi salah satu kerusuhan terbesar yang pernah terjadi di Jakarta.

Ganjar menyatakan, modus kepemilikan tanah di Jakarta terlalu mudah, karena tidak memerlukan izin resmi BPN. Seorang oknum, misalkan, melihat ada lahan kosong di kawasan Jakarta. Oknum itu kemudian melakukan observasi, jika pemiliknya tidak mengawasi, maka dia mengajukan surat kepemilikan tanah. "Bukan lewat jalur resmi, itu motifnya iseng saja," jelasnya.


Setelah dimiliki tanah itu, maka terjadilah sengketa tanah di pengadilan. Oknum yang bersangkutan tinggal menghadapi proses gugatan. Jika beruntung, si oknum itu bisa memenangkan gugatan dan memiliki tanah itu. "Kalau kalah, ya nothing to lose , namanya juga iseng," tambahnya.

Menurut Ganjar, harus ada perubahan pengelolaan kepemilikan lahan oleh BPN. Salah satu yang terpenting, harus dibuat sistem informasi pertanahan. Ini supaya pihak BPN, maupun pemilik tanah bisa mengetahui data kepemilikan lahan yang teregistrasi secara utuh dan akuntabel. "Harus dibuat register, biar terdata dengan cepat," ujarnya.

Rencananya, Komisi II akan sesegera mungkin memanggil BPN. Komisi II memerlukan penjelasan dari BPN, bagaimana solusi mereka atas masalah kepemilikan agraria.(**/Gg)